![]() |
Gerakan tanam bawang |
“Diantaranya dari teman-teman BPTP untuk melakukan pembinaan secara luas, seperti kurangnya pupuk organik dan kerapatan yang perlu ditingkatkan lagi dalam penanaman bawang putih,” katanya saat Temu Lapang Panen Perdana dan Gerakan Tanam Bawang Putih 2018, di Desa Argosari.
Diharapkan juga agar Perhutani dapat bekerjasama dengan para importir dalam pengembangan lahan penanaman bawang putih. Ia mengharapkan ke depan gudang kentang dan bawang putih bisa terpisah, karena produksi bawang putih dan kentang di Lumajang sama bagusnya.
Lanjutnya, penanaman bibit dapat diatur pada musim hujan dan panennya pada musim kemarau. Sehingga produksi dan produktifitas bawang putih bisa dikembangkan lebih lanjut. “Kita persiapkan untuk pengolahan, baik bawang putih maupun kentang, karena permintaan pasar saat ini semakin meningkat,” pesannya.
Direktur STO Holtikultura Sayuran dan Tanaman Obat Kementrian Pertanian RI, Dr. Ir. Tri Harto Setyanto, M.Sc., menyampaikan, bahwa kebutuhan bawang putih rata-rata nasional setiap tahunnya mencapai 500.000 ton.
Dijelaskan, bahwa pada tahun 97-an, Lumajang pernah menjadi salah satu kabupaten yang produktif penghasil bawang putih, dengan hasil panen mencapai 20 ton per hektare. “Saya harap dengan kegiatan seperti ini dapat memberikan informasi kepada para petani bawang putih, sehingga produksinya semakin meningkat,” harapnya. (fit)