![]() |
Festival Jaran Kencak |
Cuaca cerah di siang hari membuat gelaran kali ini sangat meriah. Masyarakat bisa menikmati dengan maksimal tanpa guyuran hujan. Pasalnya beberapa hari ini Lumajang kerap diguyur hujan deras.
Terlihat banyak masyarakat berbondong-bondong hadir memadati Lapangan Gor Wira Bhakti dan sekitarnya .Sepanjang jalan yang dilalui hingga tempat terakhir di Alun-Alun juga nampak ramai.
Ada bebera pahal yang membuat kesenian asli Lumajang yang sudah diakui secara nasional ini menjadi daya tarik tersendiri. Bukan hanya soal atraksi kudanya, namun juga alunan musik yang mengiringnya. Ditambah ada tari kopyah yang juga menambah kesenian ini tambah menarik.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang, Indriyanto, SH menyampaikan, dari 150 ekor kuda yang ada, diantaranya 30 kuda khusus antraksi dan 130 kuda pengantin. “Mereka dari seluruh komunitas di Lumajang, dari 13 kecamatan,” ucapnya pada wartawan.
Lanjutnya, kegiatan ini selalu menjadi agenda tiap Harjalu untuk terus melestarikan Jaran Kencak. “Apalagi sudah diakui menjadi warisan budaya non benda asli dari Lumajang,” terangnya.
Ia juga bersyukur pelaksanaan kali ini tidak ada guyuran hujan. “Sehingga hiasan pada kuda juga tidak rusak. Mayarakat yang menonton pun akan banyak,” pungkasnya. (fit)