![]() |
Petugas BPBD memantau Kawasan Puncak B29 yang mulai terdampak erupsi Bromo |
Himbuan itu disampaikan, untuk mengantisipasi adanya wisatawan maupun warga yang terdampak langsung erupsi tersebut. “Kita khawatir, di puncak sangat gelap. Debu sangat tebal. Khawatir menganggu saluran pernafasan. Namun jika nekat, agar hati-hati,” terangnya.
Petugas BPBD sudah dikerahkan ke sana sejak pagi. Untuk melakukan monitor lebih dekat sekaligus melakukan antisipasi lebih cepat. Masker juga sudah dibagikan kepada warga jika sewaktu-waktu abu vulkanik berdampak langsung ke pemukiman.
“Kita sudah berkoordinasi dengan kepala desa setempat. Dan penyerahan masker 10 kotak untuk dibagikan ke warga. Kalau debunya banyak akan berpengaruh ke kesehatan. Karena ini debu vulkanik,” ucap Wawan.
Hingga berita ini dinaikkan, juga belum ada dampak langsung ke tanaman milik warga. Karena hingga sore hari, debu yang jatuh di kawasan sana masih tipis. Erupsi Bromo mengarah ke Lumajang, karena arah angin sejak Rabu pagi ke tenggara timur.
Selain Desa Argosari, belum ada desa lainnya yang terdampak erupsi tersebut. Namun ada potensi sejumlah desa yang berdekatan dengan Gunung Bromo juga bakal terdampak. “Seperti Desa Ranu Pani dan Gucilit juga ada potensi,” katanya.
Meski sedikit terganggu, namun aktifitas warga nampaknya secara umum berjalan normal. “Dampak langsung ke pemukiman belum ada. Aktifitas warga tidak begitu terganggu. Seperti biasanya,” jelasnya.
Wawan menambahkan, saat ini status Gunung Bromo tetap Waspada Level Dua, sama dengan Gunung Semeru. “Jadi masih aman. Setiap waktu akan kita laporkan perkembangan di sana,” pungkasnya. (fit)